Setiapbulan, dia berkeliling Jakarta untuk mencoba berbagai rumah makan yang menyediakan masakan khas Makassar untuk menuntaskan rindu akan kampung halaman. Ikan bandeng, atau bolu, adalah ikan yang banyak ditemukan di Sulawesi Selatan. Hampir semua kabupaten yang mempunyai pesisir akrab dengan ikan yang banyak dikembangbiakkan di tambak ini. 8 Sejarah politik baru, pembahasannya lebih menekankan pada hal-hal sebagai berikut, kecuali . a. struktur politik d. otoritas b. kepemimpinan e. tokoh-tokoh besar c. para elite 9. Berkaitan dengan penulisan sejarah lisan, tokoh sejarah yang telah mengggunakan kesaksian langsung dari para prajurit yang ikut dalam Perang Peloponesus ialah Padaumumnya, kuesioner ini banyak digunakan oleh mahasiswa tingkat akhir untuk melakukan suatu penelitian. Anda pun bisa melihat salah satu contoh kuesioner penelitian di bawah ini agar ada sedikit gambaran mengenai hal tersebut. Source: made-blog.com. Biasanya, kuesioner sering digunakan oleh mahasiswa tingkat akhir untuk melakukan sebuah Musiktradisional jepang banyak di gunakan untuk hal hal berikut kecuali terhadap dewa b.di nyanyikan di istana kaisar kaisar c.untuk hiburan hiburan sosial d.sebagai media dakwah 2 Lihat jawaban Iklan ILhamdahSmanda Musik tradisional jepang banyak di gunakan untuk hal hal berikut kecuali => D. Sebagai Media Dakwah LMSdan LCMS merupakan perangkat lunak yang telah banyak digunakan dan terbukti handal dalam penerapan sistem e-learning. Akan tetapi sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan.Salah satu kelemahannya adalah sebagian besar dari sistem inikurang memperhatikan daya suai (adaptability), fleksibilitas, dan hubungan sosial.Bahkan pada sebagian kasus, fitur-fitur kolaborasi dan fitur analisis Inihal baru dan berbeda dari bentuk komunikasi yang ada - pengguna dapat dengan mudah menavigasi ke halaman lain dengan hyperlink berikut dari halaman ke halaman. Sebagai Web desain dan web berkembang, bahasa markup berubah menjadi lebih kompleks dan fleksibel, memberikan kemampuan untuk menambahkan objek seperti gambar dan tabel ke halaman. 9 Untuk dapat menghasilkan karya seni kriya berupa benda hiasan (suvenir) dengan jumlah yang banyak dapat digunakan dengan teknik. a. cetak b. pilin c. butsir d. nglorod e. terapan Jawaban: a 10. Beberapa bahan berikut ini yang dapat digunakan untuk membuat benda hiasan dengan teknik cetak, kecuali. a. fiber glass. b. kayu c. plastik d Y4hvO6Z. Home Foto Musik Tradisional Jepang Musik Tradisional Jepang Info Detail Pementasan musik tradisional Jepang di pembukaan Pekan Kebudayaan Jepang di Hotel Continental, Jakarta, Jumat, 4 Juli 2003. [TEMPO/ Arie Basuki; Digital Image; 20030704]. Keywords Pekan Kebudayaan Jepang, Pementasan Musik, Musik Tradisional Jepang, Photographer Arie B Category Nasional Location Jakarta Event Date 04-07-2003 Uploaded on 23-07-2003 Photo P2307200300234 File Size Pixel Price Free 320 x 210 Rp. 0 Low 800 x 525 Rp. Medium 1400 x 919 Rp. Original 2000 x 1312 Rp. Share Foto Lainnya Eksistensi kesenian Jepang menarik perhatian masyarakat dunia. Lebih dari itu, bahkan mampu melahirkan minat sekelompok orang. Warga Jepang melestarikan kebudayaan leluhurnya sehingga sejumlah instrumen musik tradisional masih ditemui hingga kini. Salah satunya koto, alat musik yang sampai sekarang tetap dijadikan pengiring acara festival, ritual sakral, atau momen tertentu. Bagi orang Indonesia, koto tidaklah tampak asing sebab serupa seperti kecapi. Kalau untuk orang Tiongkok, koto mirip seperti zheng. Ukurannya sekitar 160 - 200 cm dan bahan pembuatnya adalah kayu. Di bagian atas permukaan tersusun senar sebanyak 13 dawai. Orang yang memetiknya menggunakan tsume pada jari kanan. Sedangkan jari kiri dipakai untuk mengatur nada seperti pada gitar. Daftar Isi Alat Musik Koto di Masa Lalu Penggunaan Koto Masa Kini Wisata ke Fukuyama Sambil Belajar Main Koto Alat Musik Tradisional Jepang Lainnya Alat Musik Koto di Masa Lalu Keberadaan koto tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Tiongkok dalam perkembangan musik Jepang. Sekitar abad ke-7 pada periode Heian, lahirlah musik dikenal gagaku. Musik ini banyak muncul di area istana sampai akhirnya populer ke masyarakat umum. Dulu, Jepang tidak memiliki instrumen musik petik. Namun, seiring bertambahnya minat masyarakat terhadap musik, alat musik koto lahir sesuai dengan selera orang Jepang. Awalnya koto hanya dimainkan oleh orang-orang istana. Mereka memainkan koto untuk ceremony tamu kehormatan, ritual adat, atau acara spesial lainnya. Lama kelamaan koto dipelajari masyarakat Jepang bahkan permainannya mengalami sejumlah kreasi. Di abad ke-17 koto semakin terkenal. Apalagi sejak seorang maestro pemain koto bernama Yatsuhashi Kengyo menciptakan karya-karya yang memukau. Selain itu, ia pun menyusun standar yang kini dijadikan pakem bermain koto. Misalnya, nada riang yo-onkai, nada datar hirajoshi, atau pun nada sendu in-ongkai. Artikel Pilihan Penggunaan Koto Masa Kini Pada awal kemunculannya koto hadir sebagai alat musik tunggal. Tapi seiring dengan perjalanannya, pertunjukkan koto diiringi dengan instrumen lain. Selain itu, semakin sering dijadikan musik pengiring tarian dan pertemuan khusus yang modern. Selain Yatsuhashi Kengyo, ada pula maestro koto lainnya yaitu Ikuta Kengyo. Ia mendirikan sekolah koto dan melakukan inovasi yang cukup berpengaruh. Gayanya menekankan performa instrumental penggabungan dengan shamisen. Pada abad ke-18, muncul sekolah koto baru hasil gagasan dari Yamada Kengyo. Ia mengadaptasi gaya shamisen pada zaman Edo. Antara sekolah Ikuta dan Yamada memiliki ciri khasnya masing-masing, namun keduanya melahirkan gaya baru koto di Jepang. Memasuki abad ke-20, koto terbilang alat musik tradisional Jepang tersukses. Artinya, eksistensi koto masih diakui, sering dimainkan di berbagai acara, dan ada generasi yang melanjutkan untuk mempelajarinya. Akulturasi dengan budaya barat menciptakan gaya baru lainnya. Tokoh yang terkenal pada zaman ini adalah Miyagi Michio. Meskipun tercampur dengan kultur barat, koto tidak kehilangan jati dirinya. Wagakki Band adalah grup yang mempertemukan alat musik tradisional ini dengan drum, gitar, dan bass. Mereka merupakan contoh musisi yang memainkan koto dengan cara modern sehingga mewarnai genre-genre dunia musik internasional. Wisata ke Fukuyama Sambil Belajar Main Koto Kota Fukuyama di prefektur Hiroshima adalah tempat lahirnya koto. Kota ini dibentuk pada zaman Edo dan terkenal dengan pemandangannya yang indah serta destinasi wisata sejarah, seperti kastil Fukuyama dan kuil Myooin. Kalau berkunjung ke sini jangan lupa sekaligus mempelajari koto. Para wisatawan yang ke sana berkenalan dengan koto sambil memakai kimono. Nama tempatnya adalah Fukuju Kaikan, yakni sebuah tempat di dekat kastil Fukuyama yang sering digunakan untuk kegiatan kebudayaan. Uniknya, gedung ini mengkombinasikan dua gaya, yaitu Jepang dan Eropa. Pengelola Fukuju Kaikan membuka sebuah kelas belajar koto. Hanya saja kelas ini terbatas dan tidak ada di setiap jam. Kelas lainnya yang bisa jadi pilihan adalah pengenalan tarian tradisional Jepang, kesenian noh, tata cara tradisi minum teh Jepang, dan masih banyak lagi. Sambil mengenakan kimono, pengunjung bisa mengetahui berbagai macam kebudayaan Jepang dalam satu waktu. Alat Musik Tradisional Jepang Lainnya Seperti kebudayaan lainnya, alat musik tradisional Jepang diwariskan secara turun temurun. Dari generasi ke generasi, mereka mengajarkan berbagai alat musik sebab peran alat musik cukup esensial dalam berbagai ritual keagamaan. Selain lewat sekolah, bermain alat musik juga diajarkan secara otodidak di rumah. Beberapa alat musik tradisional yang masih dimainkan, antara lain 1. Shamisen Shamisen masuk ke Jepang kira-kira di abad ke-16. Orang Jepang menyebutnya juga dengan nama sangen artinya “tiga senar”. Sesuai dengan namanya, jumlah senar pada shamisen memang ada tiga senar. Alat musik ini terbuat dari kulit dan bentuknya persegi panjang. Seseorang yang memainkan shamisen memetik dengan menggunakan bachi. Mereka duduk berlutut dan menempatkan shamisen pada lutut kanan. Dulu, orang-orang memainkan ini pada acara teater kabuki, bunraku, sankyoku, dan pentas rakyat lainnya. Kini, shamisen dimainkan dalam berbagai acara modern. 2. Taiko Jika mendengar tabuhan yang bergelombang pada festival di Jepang maka bisa dipastikan bersumber dari taiko. Bentuknya menyerupai drum sehingga tentu saja cara memainkannya dengan ditabuh. Meskipun sudah ada sejak lama, taiko masih dipakai oleh orang-orang zaman sekarang. Asal mulanya dari Tiongkok yang dibawa bersamaan dengan ajaran Budha ke Jepang. Bentuknya bermacam-macam, yakni pipih, lonjong, dan seperti bedug dengan permukaan yang besar. Selain pada pesta rakyat, taiko pun hadir dalam momen-momen sakral. 3. Biwa Sekilas biwa ini mirip seperti shimasen. Cara memainkannya sama dan orang tersebut pun harus menggunakan bachi. Perbedaannya, biwa cenderung seperti gitar dengan ukuran kecil. Bagian ujung meruncing dan memiliki 4 dawai di atasnya. Uniknya, senar-senar tersebut menghasilkan nada yang berbeda dari gitar. Biwa bisa dimainkan secara tunggal, tetapi seringnya dimanfaatkan sebagai musik pengiring. Ada tiga jenis biwa, yaitu gaku, chikuzen, dan satsuma. Variasi ini dibedakan dengan ukuran senar serta besar kecilnya jembatan antar senar tersebut. 4. Shakuhachi Shakuhachi juga datang dari Tiongkok pada sekitar abad ke-8. Saat itu periode Edo baru saja dimulai dan banyak dipraktikkan di beberapa sekolah. Tujuan awalnya bukan untuk melatih keterampilan musik, melainkan meditasi meniup atau suizen. Alat musik ini bentuknya mirip suling sehingga baik untuk mengatur pernapasan. Sama seperti biwa, shakuhachi adalah merupakan instrumen pengiring yang memiliki nada indah. Suara dari shakuhachi mampu menyempurnakan rangkaian melodi dari koto dan shamisen. Ada lima lubang pada sisinya. Empat diantaranya pada bagian atas, sedangkan satunya di bagian bawah. Pada perjalanannya, model shakuhachi mengalami perkembangan. Kini model yang terkenal adalah fukeshakuhachi yang muncul pada era Kamakura. Ternyata musik Jepang mengalami perjalanan yang panjang dan penuh warna-warni. Tak hanya dari genre-nya saja, tetapi juga alat musiknya. Dulu, yang hanya digunakan di kalangan istana sudah bergeser ke acara-acara modern. Bahkan cara memainkannya pun dikombinasikan dengan budaya barat. Inilah yang membuat alat musik koto tetap eksis sampai sekarang. Koto beradaptasi dengan nadanya sendiri sambil memberi nuansa baru pada instrumen lainnya. Baca juga Kenalan dengan 10 Rekomendasi Film Komedi Jepang yang Lucunya Susah Bikin Berhenti Ketawa Skip to content Hōgaku merupakan istilah umum yang digunakan untuk musik Jepang yang meliputi gagaku musik istana, nō gaku musik noh, minyō musik rakyat biasa dan musik kontemporer. Berikut ini beberapa alat musik tradisional Jepang, yaitu Sakuhachi Sakuhachi adalah suling bambu vertikal yang mempunyai tujuh nada yang merupakan alat musik tradisional Jepang yang terbuat dari bambu. Sakuhachi berasal dari Cina dan masuk ke Jepang pada abad ke 6 dan mulai digunakan sebagai alat musik di Jepang yaitu pada kira-kira akhir abad ke 7 sampai abad ke 8. Sakuhachi Kotsuzumi Alat musik kotsuzumi biasa digunakan untuk menyertai naga uta lagu yang merupakan musik latar pada pertunjukkan kabuki atau noh. Dari bentuknya mirip dengan gendang. Kotsuzumi Biwa Biwa merupakan alat musik tradisional Jepang yang bentuknya mirip gitar. Biwa masuk ke Jepang sebelum periode Nara 710-784. Biwa berasal dari Persia dan masuk ke Jepang melalui Cina. Untuk memainkan alat musik ini biasanya digunakan plektrum bachi untuk menekan senarnya. Biwa Koto Koto berasal dari alat musik Cina yaitu guzheng. Koto masuk ke Jepang dari Cina pada abad ke 7 dan ke 8. Alat musik ini dapat dikatakan mirip kecapi di Indonesia. Awalnya koto memiliki lima senar kemudian bertambah menjadi tujuh dan pada periode Nara menjadi 12 senar dan sekarang menjadi 13 senar. Koto Shamisen Shamisen adalah alat musik dawai asal Jepang yang memiliki tiga senar dan dipetik menggunakan bachi. Alat musik yang biasa mengikuti kabuki, bunraku dan minyō. Shamisen tertua yang masih ada sekarang adalah shamisen bernama Yodo hasil karya pengrajin di Kyoto. Shamisen ini khusus dibuat atas perintah Toyotomi Hideyoshi untuk dihadiahkan kepada sang istri Yodo-Dono. Shamisen Yodo mempunyai bentuk yang tidak jauh berbeda dengan shamisen yang ada sekarang. Shamisen Badan shamisen disebut dō dibuat dari kayu, berbentuk segi empat dengan keempat sudut yang sedikit melengkung. Bagian depan dan belakang dilapisi kulit hewan yang berfungsi memperkeras suara senar. Bahan baku senar untuk shamisen sutra, tetapi ada juga yang memakai senar dari serat nilon atau tetoron seperti tsugaru-jamisen yang berasal dari daerah Tsugaru. Post navigation Perkembangan musik di Jepang terus berkembang seiring perkembangan zaman. Hal tersebut menjadikan Jepang memiliki genre musik yang khas. Dengan demikian, musik Jepang pun banyak diminati oleh banyak orang. Seperti apa musik khas Jepang tersebut? Mari kita ketahui lebih banyak melalui artikel ini. Setiap musik yang diciptakan di negara matahari terbit ini selalu diawali dengan huruf J. Misalnya J-Rock, J-RAP, J-Pop. Penamaan tersebut identitas dari jenis musik Jepang yang berbeda-beda. Dengan demikian,memiliki karakteristik tersendiri dari musik di negara lainnya. Dengan karakteristik tersebut membuat musik Jepang mudah untuk dikenali. Daftar Isi Perkembangan Musik di Jepang Macam-Macam Genre Musik Khas Jepang Ciri Khas Musik Jepang Alasan Musik Khas Jepang Lebih Mudah Terkenal Perkembangan Musik di Jepang Musik di Jepang telah ada sejak zaman Nara. Pada zaman tersebut terdapat dua jenis musik yang dikenal sebagai musik tradisional jepang yaitu Shomyo dan Gagaku. Musik Shomyo berarti nyanyian Budha. Sementara gagaku berarti lagu istana. Keduanya memperkaya seni musik pada era Nara dan Heian Memasuki perang dunia kedua, musik Jepang mulai dipengaruhi oleh musik Amerika. Hal tersebut dikarenakan Amerika menguasai Jepang pada saat itu. Dengan demikian banyak musisi Jepang yang mulai tertarik dengan jenis musik dari Amerika, seperti country, jazz, woogie Boogie, dan Hip Hop. Terlebih banyak musisi Jepang yang memainkannya di depan tentara Jepang. Banyaknya musisi Jepang yang tertarik untuk mempelajari musik dari Amerika tersebut berpengaruh pada kelahiran jenis musik baru di Jepang. Meskipun banyak dipengaruhi oleh musik dari negeri paman Sam, namun musik Jepang memiliki karakteristik tersendiri. Dengan demikian, terlahir musik modern Jepang sejak saat perang dunia tersebut. Hingga saat ini musik Jepang berkembang pesat meskipun banyak dipengaruhi oleh aliran musik dari barat. Terlebih pada sekitar tahun 1950-an, musik jazz mencapai puncak kejayaannya di Jepang. Hal tersebut membuat musik Jepang tumbuh dengan banyak pengaruh dari musik barat hingga saat ini. Namun demikian, musik Jepang tidak meninggalkan ciri khasnya Artikel Pilihan Macam-Macam Genre Musik Khas Jepang Saat ini, terdapat banyak sekali genre musik Jepang. Genre tersebut dibedakan menjadi dua yaitu musik Jepang modern dan musik Jepang tradisional. Jenis musik modern pun dibagi lagi dalam beberapa klasifikasi. Berikut ini macam-macam genre yang terdapat di Jepang. 1. Shomyo Genre musik ini merupakan genre yang tertua di Jepang. Pasalnya, genre tersebut merupakan musik tradisional Jepang, dimana musiknya disebut sebagai musik Buddha khas Jepang. Berawal dari musik Shomyo tersebut, musik di Jepang kini berkembang pesat hingga saat ini. Musik ini masih digunakan sebagai bagian dari penghormatan kepada sang Buddha. 2. Musik Folk Moso Masih dengan musik yang dikhususkan untuk sang Buddha, genre musik ini pun dimainkan oleh seorang biksu Budha yang buta. Biksu Budha yang buta tersebut melakukan ritual untuk membersihkan rumah dari pengaruh roh jahat melalui bermusik. Genre musik yang dimainkannya yaitu musik folk moso. Genre tersebut mulai berkembang sejak abad ke-19. 3. Musik Pop Tradisional Jepang Terdapat 3 jenis pop tradisional Jepang yaitu Ryukoka yaitu lagu pop dengan pengaruh yang kuat dari musik pop Amerika, Enka yaitu genre musik yang memiliki nada sentimental. Uniknya genre ini berguna untuk mengekspresikan luapan perasaan Orang Jepang. Jenis musik ini tergolong balada, serta jenis musik pop tradisional Jepang lainnya yaitu Kayokyoku. 4. Art Musik Jepang Genre musik ini berkembang karena adanya pengaruh seni musik dari Amerika. Oleh sebab itu, di Jepang berkembang jenis musik jazz. Jenis musik tersebut telah berkembang di Jepang sejak perang dunia ke-2 dan mengalami masa kejayaan di Jepang pada tahun 1950-an. Namun mengingat musik jazz tersebut tergolong rumit, saat ini keberadaannya sedikit bergeser. 5. J-Pop Aliran musik ini termasuk jenis musik modern. Instrumen musik ini sama dengan jenis pop pada umumnya, hanya penggunaan huruf J pada awal kata jenis musik tersebut berarti Japan. Hal tersebut berarti musik pop dari Jepang. Ada banyak jenis musik pop yang saat ini terkenal dengan jenis musik modern, yaitu Rock dan visual kei, Pop, Punk rock/alternativ, Heavy metal, Western inspired folk music, Electro Pop dan musik club. Ciri Khas Musik Jepang Seperti yang telah disinggung sebelumnya, musik Jepang modern seperti J-Rock dan J-Pop telah banyak dipengaruhi oleh musik barat, terutama musik Amerika. Hal tersebut dikarenakan pada saat perang dunia kedua, Amerika menduduki wilayah Jepang dan membawa pengaruhnya dalam bermusik. Hingga kini musik modern Jepang memiliki ciri khas musik barat. Berdasarkan hal tersebut, sebagai identitas musik Jepang maka ditambahkan huruf J pada setiap genre musik tersebut. Sekalipun dipengaruhi oleh musik barat, namun diciptakan oleh musisi Jepang modern. Dengan demikian, musisi Jepang dan musik yang diciptakannya bisa memiliki eksistensi di dunia musik. Ciri khas yang paling menonjol adalah instrumen, lirik dan juga penggunaan notasi lagu yang berpadu antara musik tradisional Jepang dan musik barat. Dengan demikian menghasilkan musik Jepang modern dengan karakteristik yang berbeda dengan jenis musik lainnya. Maka dari itu, musik Jepang lebih mudah dikenali. Sementara untuk ciri khas musik Jepang tradisional terletak pada penggunaan alat musiknya yang sederhana. Alat musik tersebut berupa flute, kecapi dan taiko. Taiko merupakan sejenis drum yang biasa digunakan untuk mengiringi musik tradisional Jepang. Pada awalnya, penggunaan taiko tersebut bertujuan untuk menyemangati pasukan Jepang di medan perang. Alasan Musik Khas Jepang Lebih Mudah Terkenal Di samping terkenal dengan teknologinya, segala sesuatu yang identik dengan Jepang selalu menarik perhatian banyak orang. Khususnya dalam bidang musik, Jepang memiliki jenis musik yang unik serta enak didengar. Alasan tersebut, membuat musik Jepang terkenal. Terlebih dalam setiap penampilan bermusik, Jepang pun selalu menggunakan fashion yang berbeda. Walaupun banyak dipengaruhi oleh budaya barat, namun musik khas Jepang memiliki unsur yang lebih halus dan menenangkan. Dengan demikian, lagu tersebut lebih ringan untuk didengarkan. Itulah sebabnya, musik Jepang lebih cepat terkenal dibandingkan dengan jenis musik lainnya. Terlebih sejak Jepang menjadi negara maju di Asia, banyak yang ingin mempelajari bahasa Jepang. Oleh sebab itu, lagu Jepang tersebut mudah terkenal karena lebih mudah untuk memahami kosakata Jepang yang ingin dipelajari. Maka dari itu, musik Jepang lebih mudah terkenal hingga ke mancanegara. Dengan memadukan musik Jepang tradisional dan modern membuat musik Jepang menjadi lebih unik namun tetap enak didengar. Dengan demikian, musik tersebut menjadi lebih mudah dikenal. Pasalnya perpaduan tersebut menghadirkan unsur alam dan nostalgia yang dapat memberikan ketenangan pada setiap pendengarnya, terutama bila mendengarkan musik tradisional Jepang. Dengan mengenali berbagai genre musik di Jepang, menjadi lebih paham mengapa musik Jepang lebih mudah terkenal. Maka dari itu, selalu menjadi daya tarik dan role model banyak negara di Asia. Dengan demikian sangat wajar bila Jepang memiliki keunggulan dalam bermusik. Terutama bagi mereka yang mengidolakan musik Jepang. Baca juga Musisi Jepang yang Mendunia Cocok untuk Didengarkan di Waktu Senggang Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Seni Budaya ★ SMA Kelas 11 / PTS Seni Budaya SMA Kelas 11Di negara Jepang, musik tradisional banyak di gunakan untuk hal-hal berikut ini kecuali …a. Untuk pemujaan terhadap dewab. Dinyanyikan di istana kaisar-kaisarc. Untuk hiburan sosiald. Sebagai media dakwahPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Seni Budaya SMP Kelas 9Alat musik yang sumber suaranya berasal dari senar atau dawai adalah …A. gitarB. sulingC. keyboardD. drumCara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Materi Latihan Soal LainnyaPTS Bahasa Jawa Semester 2 Genap SD Kelas 6Tema 3 SD Kelas 4PTS Seni Budaya SMA Kelas 10UAS PAI Semester 1 Ganjil SMA Kelas 12Kegiatan Ekonomi dan Kelangkaan - IPS SMP Kelas 7Matematika - Konversi WaktuUlangan Tema 7 SD Kelas 1Matematika SD Kelas 6 Kurikulum 2013Peradaban di Dunia - Sejarah SMA Kelas 10Renaissance dan Reformasi Gereja - Sejarah SMA Kelas 11

musik tradisional jepang banyak digunakan untuk hal hal berikut kecuali